Mengenal Seluk Beluk Dunia Bimbingan Konseling Bersama Ibu Suliha S.Pd

Setahun resmi menjadi Ketua Tim Bimbingan Konseling (BK), Ibu Suliha, S.Pd menerangkan mengalami beberapa pengalaman yang berkesan selama menjadi BK di MAN Bangkalan. Seperti contohnya ketika menjadi mediator tatkala ada selisih paham terjadi antara siswa dan siswa lain, selain itu  juga ketika ada siswa/I yang berhasil atau sukses di bidangnya pun menurut beliau pengalaman yang sangat berkesan.

Sebagai Ketua BK, dapat mengkoordinir tim serta menyampaikan perintah dari Bapak Kepala tentu sudah menjadi tugas pokok utama yang harus diemban oleh wanita kelahiran Bangkalan, 18 Desember ini. Namun, di samping itu beliau juga menerangkan bahwa selama menjabat, kasus paling banyak terjadi adalah mengenai masalah terlambat datang ke sekolah, bolos hingga alpa atau tidak hadir ke sekolah tanpa keterangan.

Ibu dari tiga anak ini juga memberitahukan proses tahapan peringatan yang berlaku dalam bidang tersebut, mulai dari teguran hingga pemanggilan orang tua peserta didik dilakukan secara bertahap dan runtut. Selain itu ketika berbagi pandangan tentang penggunaan ponsel pintar di dalam kelas, beliau mengaku tidak serta merta melarang penggunaannya, karena terkadang dalam proses belajar mengajar memang membutuhkan gawai untuk menunjang kegiatan tersebut, melainkan siswa/I dapat mengontrol penggunaannya sehingga proses belajar mengajar masih bisa terlaksana dengan baik.

“Sebagai madrasah ramah anak, bukan berarti di MAN Bangkalan tidak ada aturan yang berlaku. Tentu saja tata tertib masih ada dan wajib dipatuhi oleh semua murid, tetapi yang dimaksud ramah anak adalah tidak adanya sanksi yang dapat melukai anak dari segi fisik maupun psikis,” ungkap beliau mengenai program ramah anak yang sedang berlangsung di MAN Bangkalan.

Oleh : Mohammad Alif Safin Abdullah, Imroatus Sholihah